ingin ku ukir nama-Mu 
jauh di dasar jiwaku
ingin ku ukir asma-Mu 
Izinkan Aku mencintai-Mu dengan sepenuh hati...
Aku ingin mencintai-Mu dalam setiap hembusan nafasku 
Aku ingin mencintai-Mu dalam setiap denyut nadiku
Aku ingin mencintai-Mu dalam setiap aliran darahku
Aku ingin mencintai-Mu di setiap langkahku
Aku ingin mencintai-Mu di setiap kataku
Aku ingin mencintai-Mu di setiap lakuku
Aku ingin seperti bumi, beredar dalam medan kosmos... senantiasa mengagungkan-Mu
Aku ingin seperti bulan, beredar mengelilingi bumi... senantiasa tunduk pada-Mu 
Aku ingin seperti bintang, menghias langit... senantiasa bertasbih pada-Mu 
Aku ingin seperti air, mengalir jernih... senantiasa memuji-Mu
Aku ingin seperti angin, berhembus  sejuk... senantiasa bersujud pada-Mu
Aku ingin mengingat-Mu dalam setiap saraf di otakku
Aku ingin memuji-Mu dalam setiap ruang di hatiku
Aku ingin merasakan kehadiran-Mu di setiap rasa yang kurasa
Oh Tuhan... Izinkan Aku mencintai-Mu 
dengan segenap kemampuanku... 
dengan segenap jiwa ragaku... 
dengan segenap hidup dan matiku...
Izinkan aku mencintai-Mu 
dalam setiap untaian kata yang keluar dari bibirku
Tapi....
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu 
Lembar demi lembar kitab kupelajari 
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi
Tentang cinta para nabi 
Tentang kasih para sahabat 
Tentang mahabbah para sufi 
Tentang kerinduan para syuhada 
Lalu kutanam dalam-dalam di jiwa ini
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan… 
Tapi Rabbii, Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu... 
Hatiku melemah

 

