Ahlan Wa Sahlan

Welcome to Abstract World
Ahlan Wa Sahlan !!!! (^_^)//

Minggu, 29 Januari 2012

Cinta Itu . . .



Sore itu... langit mendung dipadu gerimis menyentakku. Aku bergegas mengambil jemuran. Sesaat aku menengadah ke atas. Menatap langit. Merasakan gerimis menyapa wajahku. Seolah ada gelombang asing merambat di otakku. Menciptakan sensasi ‘cinta’. Ya! Cinta yang tiba-tiba menjamur menghasilkan segaris senyum di bibirku. Damai.
Ya Allah... langit saja bisa membuatku jatuh cinta. Apalagi Engkau Yang Maha Sempurna, bukan? Apakah hatiku terlalu kotor untuk mencintai DIRIMU Yang Maha Suci. Harapanku seperti senandung lagu yang baru saja diperkenalkan oleh temanku... “izinkan aku mencintai-Mu”
Bicara tentang cinta... apa yang kau pahami kawan? Tentu diusia kita hal ini tidak asing lagi.
Terlalu murah rasanya jika hanya disandingkan dengan pesona-pesona yang memikat panca indramu. Ya! Iini tentang rasa... rasa pada hatimu. Seperti puisi sahabatkuku, Karfa
“Jika mencintaimu karena kata, kadang kata ‘kan menjadi dusta
Jika mencintaimu karena rupa, usia ‘kan lunturkan pesona
Jika mencintaimu karena harta, terkadang,,,
ku inginkan cakrawala yang kutahu kau tak kuasa membelinya dengan harta
Jika mencintaimu karena tutur prilakumu, kebaikanmu padaku
Aku tak sanggup membaca rasa pada hati manusia
Karena aku mencintaimu atas cinta yang ditanamkan dalam dada ini Anugerah dari Sang Pemilik Cinta...
Aku merasakan sensasi emosi tersendiri meresapinya. Ini tentang rasa yang diberikan Tuhan sebagai anugerah-Nya kepada kita.  Rasa ini tak pantas kiranya kita salahgunakan, bukan?
Tentang cinta... ia adalah rahasia-rahasia perasaan.
Perjalanan cinta seperti jalur-jalur benda langit yang senantiasa kita amati di malam hari. Masing-masing takdir benda langit itu mengantar mereka pada pengembaraan-pengembaraan jauh. Menembus ruang dan waktu, tetapi pasti sampai pada ujung jarak yang sanggup mereka tempuh.
Ujung jarak itu membuat benda langit mau tidak mau harus berhenti. Tidak bisa berjalan lagi. Jika ia memaksakan diri akan ada ketidakseimbangan, kehancuran, dan malapetaka. Benturan antar bintang, meteor dengan planet. 

Rabu, 25 Januari 2012

Merangkai Senja Lewat Kerinduan

a poem
 by Ari Swedhan






Samudra dalam dadaku

membentang tak menentu
aku mencoba merangkai senja
dalam dekap sutra
air mata jatuh di pangkuan pagi
hingga tergenang menjadi kata-kata
selamat datang jiwa
sehingga cahaya itu terkikis menghanguskan raga
tangis di hati tak henti
menunggu mentari pagi bersinar lagi
aku terjatuh dalam khayalan
terhimpit oleh cahaya keemasan
dari puisi turun ke hati
ketidakwajaran datang menghampiri
berlari,, mengejar cita-cita
tentu membutuhkan arah dan tujuan
andai aku dapat bersama-sama
tak boleh itu berandai-andai, .celotehku
aku terbang menembus awan
melingkar-lingkar di udara

Jumat, 13 Januari 2012

Coretan di Akhir Pekan


Sabtu... siang-siang habis makan siang #detail amat

Alhamdulillah yah final udah setengah jalan. Mata kuliah yang berbau eksak-eksak (upss~ sudah bukan anak IPA lagi kali zah)  maksud saya ngitung-ngitung uang udah terlewati~ Huahhh... ploonk pisan euy. Yang tersisa mata kuliah Ushul Fiqih... Hadits... Ekonomi Makro... sama Bank dan Lembaga Keuangan~ semoga bisa melewati semuanya dengan baik. Amiinnn. Masih teringat bagaimana rasanya gundah gulana mengerjakan soal-soal akuntansi... masih terngiang soal-soal Kebijakan Ekonomi Moneter yang mencekik otak seolah menyedot semua oksigen di dalamnya #halah... lebay banget bahasanya ^^V 
tapi tak usahlah kiranya saia berjibaku dengan kenangan-kenangan getir itu. Mestinya teh mikir ke depan kan yah? hehe. Nah... untuk mata kuliah Ushul Fiqih ini finalnya via interview alias lisan. Huaaa~ Yang membuatku rada rada gugup itu mah dosennya... beliau masih muda sudah didesas-desuskan 'kasyaf' oleh beberapa mahasiswi. Ini nih... jadi keingetan guru kimia saia dulu... #menerawang
ah~ whatever! just enjoy the show on Monday. Sekarang mah usaha dulu atuh Zah #monolog. Oke... hari ini sebenarnya bingung mau pulang apa enggak... ngitung domba dulu deng (lha?)~ pulang.. kaga... pulang... kaga.. pulang... kaga...pulang... ternyata hasrat untuk pulang melebihi hasrat untuk tetap tinggal beberapa persen. #gubrak. Insya Allah~ Martapura I am coming ;) 
Yahh... keadaan berbanding lurus ama rencana kepulangan saia. Orang tua saia telah bertendeng ria dari tadi di kamar saia ini. Bela-belain mereka datang ke sini... padahal di Tanjung kan malam ini ada agenda pengajian K.H Muhammad Arifin Ilham di dekat rumah~ ternyata keinginan mereka bertemu saia lebih besar daripada pergi ke pengajian itu. #GR sendiri.