Ahlan Wa Sahlan

Welcome to Abstract World
Ahlan Wa Sahlan !!!! (^_^)//

Jumat, 14 September 2012

Bait Bait Penantian


Dirimu adalah...Sebuah sketsa wajah yang belum tergambar...
Sebuah nama yang urutan abjadnya belum terangkai...
Sebuah misteri yang masih berada dalam genggaman kuasa-Nya..

Menanti hadirnya dirimu membuatku banyak belajar...

Belajar tentang kesendirian...Bahwa kesendirian bukanlah sesuatu yang memalukan...Karena kesendirian membuatku lebih terjaga...
Karena kesendirian membuatku semakin mengenal
dan mencintai-Nya...

Belajar tentang kebersamaan...Bahwa kebersamaan yang kini ku rasakan pasti akan berlalu suatu saat nanti...Karena kebersamaanku dengan orang tuaku, teman-temanku dan orang-orang yang ku cintai juga bagian dari siklus kehidupan yang akan berakhir pada waktunya...

Belajar tentang cinta...Bahwa cinta-Nya adalah cinta yang teragung...Karena cinta-Nya aku masih berada disini sampai detik ini...Karena cinta-Nya pula kelak kita akan dipertemukan... Insya Allah

Belajar tentang kesabaran...Sabar itu seperti menanti lumpur mengendap hingga menghasilkan air yang jernih...Laksana tanah yang merindukan sejuknya tetesan hujan dari langit-Nya...Detik demi detik berlalu, hadirnya dirimu adalah kepastian-Nya yang selalu ku yakini, meski aku tak pernah tau kapan saat indah itu akan tiba...

Saat ini biarkan aku dan dirimu tetap berada dalam penjagaan-Nya untuk terus memperbaiki diri dan saling memantaskan diri satu sama lain...Hingga kelak pena rencana-Nya bergerak mempertemukan dan mempersatukan kita dalam ikatan halal bertabur keberkahan dari-Nya. aamiiin 

with love ^///^

#source: apple

Senin, 03 September 2012

5 Menit Bersama Bidadariku...


Mau nikah ? ntar dulu, siapa calonnya ? cantik gak ? gantengnya seperti siapa ? udah kerja belum ? anaknya orang kaya ya ? tinggi badannya setara gak ? bodinya gimana ? umurnya sudah tua ya ? sudah sarjana ?

Sahabat pertanyaan-pertanyaan yang sangat fisikal dan duniawi sekali ini sering menghantui para gadis dan pemuda masuk ke jenjang pernikahan yang sangat dianjurkan untuk disegerakan pelaksanaannya ketika nafsu sudah bergolak tak terkendali.

Mereka lebih senang melampiaskan nafsunya dengan permainan-permainan yang dibuat oleh Setan yang sekilas begitu indahnya namun akan berujung kepada kehinaan dan kesengsaraan yang berlarut-larut dalam hidupnya. Dan jadilah ia Pengikut Setan yang sebenar-benarnya, na’udzubillahi min dzalik

Jarang sekali para gadis atau pemuda atau bahkan orang tua yang mempertanyakan kepada calon pasangan, bagaimana baca Qur’annya ? Sholat 5 waktunya tepat waktu ? suka Sholat lail ? suka Puasa Sunnah ? Akhlahnya bagaimana ? Belajar Agamanya dimana ?

Cobalah kita fikir dan renungkan firman Allah berikut ini :

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KURNIA-NYA. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” (An-Nuur 24:32-33)

Ingat Sahabat, Nikah dan menikahkan bukan urusan personal belaka tetapi merupakan kewajiban sosial, ketika kita melihat anak kita, saudara kita, orang-orang disekitar kita sudah waktunya menikah tetapi masih ragu bahkan takut menikah atau kesulitan mencari jodohnya, maka kewajiban kita membantu memudahkannya sesuai kemampuan kita.

Namanya Aini. begitu saya biasa memanggilnya. Salah satu "adik" terbaik yang pernah saya miliki, yang pernah saya temui dan alhamdulillah Allah pertemukan saya dengannya.

Seharusnya 20 Nopember nanti genap ia menginjak usia 37 tahun. Beberapa tahun bersamanya, banyak contoh yang bisa saya ambil darinya. Kedewasaan sikap, keshabaran, keistiqomahan, dan pengabdian yang luar biasa dalam meretas jalan dakwah . Seorang Penggerak dakwah yang tangguh dan tak pernah menyerah. Sosok yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah putus asa dan memiliki prasangka baik yang teramat tinggi kepada Allah. Dan dia adalah salah satu amanah saya terberat, ketika memang harusnya ia sudah memasuki sebuah jenjang pernikahan.

Ketika beberapa gadis lain yang lebih muda usianya melenggang dengan mudahnya menuju jenjang pernikahan, maka Aini ,Allah taqdirkan harus terus meretas kesabaran. Beberapa kali saya berikhtiar membantunya menemukan pemuda shalih, tetapi ketika sudah memulai setengah perjalanan proses..Allah pun berkehendak lain. Namun begitu, tidak pernah ada protes yang keluar dari lisannya, tidak juga ada keluh kesah, atau bahkan mempertanyakan kenapa sang pemuda begitu " lemahnya " hingga tidak mampu menerjang berbagai penghalang ? Atau ketika masalah fisik, suku, serta terlebih usia yang selalu menjadi kendala utama seorang pemuda mengundurkan diri , Aini pun tidak pernah mempertanyakan atau memprotes " kenapa pemuda sekarang seperti ini ?