a poem
by Ari Swedhan
membentang tak menentu
aku mencoba merangkai senja
dalam dekap sutra
air mata jatuh di pangkuan pagi
hingga tergenang menjadi kata-kata
selamat datang jiwa
sehingga cahaya itu terkikis menghanguskan raga
tangis di hati tak henti
menunggu mentari pagi bersinar lagi
aku terjatuh dalam khayalan
terhimpit oleh cahaya keemasan
dari puisi turun ke hati
ketidakwajaran datang menghampiri
berlari,, mengejar cita-cita
tentu membutuhkan arah dan tujuan
andai aku dapat bersama-sama
tak boleh itu berandai-andai, .celotehku
aku terbang menembus awan
melingkar-lingkar di udara
akhirnya aku akhiri catatan sepi ini
lewat kerinduan yang bermuara.
Banjarmasin, September 2010
puisi karya Ari Swedhan a.k.a Arai Sheer
#pas banget nih puisi dengan perasaan saia senja ini (curcol.com)
#pas banget nih puisi dengan perasaan saia senja ini (curcol.com)
matahari akan terbit setelah gelapnya malam. jadi jangan bepanas kena hirang....ahihi (sangat-nyambung.com)
BalasHapusmenyambung puisi kah? menyambung kalimat kah? hihi
BalasHapusgaje ka.ae #plakkk
tp makasiii ka sudah berkunjung ^_^ #senyum
btw blog hanyar pulang kah yang galeri ikan hias? wewww... #thumbs up