Perahu Kita
oleh Nuruddin Al-Indunissy
Hidup adalah perjalanan..dari Alam ruh, Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Barzah, Alam Mahsyar dan hari Akhirat. Begitu sebuah kutifan indah dari jemari mulia ust Arifin Ilham, semoga Allah meninggikan derajat beliau dan perkenankanlah jemari ini memperindah pengaruhnya meski dalam pena.
Sahabatku yang indah.
Alangkah mengerikannya suatu usia dimana kita tidak mengenali tentang kemana perahu kehidupan ini akan kita kayuh, padahal sejatinya biduk itu terus mengantar kita ke tengah lautan seiring masa dan peristiwa.
Kita terus mengayuh hingga letih sementara kita tidak tahu apa-apa tentang pelabuhan yang kita tuju. Sedangkan peluit-peluit telah dibunyikan dan genderang waktu tidak pernah kita ubah.
Berikut ini sekelumit renungan yang patut kita baca, setidaknya sekali saja dalam hidup kita. Sebagai lentera pengingat dikegelapan, agar kita ingat kepada firman-Nya; "Demi masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian.."
FASE FASE KEHIDUPAN
Mari kita maknai hidup kita, agar ia bermakna
0-15 tahun,
Bermain di tepian pantai
Dunia ini adalah milik anak-anak, dan kita meminjamnya dari mereka. Begitu sebuah kutifan dari syair india kuno, yah benar saat kita diperjalankan di usia itu rasanya dunia begitu menyenangkan. Meski tidak semua anak menikmatinya, namun sejatinya demikian. Kita seperti sedang bermain pasir di tepi pantai.. tanpa sedikitpun sadar bahwa lautan dihadapan itu akan kita arungi.
Hidup adalah perjalanan..dari Alam ruh, Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Barzah, Alam Mahsyar dan hari Akhirat. Begitu sebuah kutifan indah dari jemari mulia ust Arifin Ilham, semoga Allah meninggikan derajat beliau dan perkenankanlah jemari ini memperindah pengaruhnya meski dalam pena.
Sahabatku yang indah.
Alangkah mengerikannya suatu usia dimana kita tidak mengenali tentang kemana perahu kehidupan ini akan kita kayuh, padahal sejatinya biduk itu terus mengantar kita ke tengah lautan seiring masa dan peristiwa.
Kita terus mengayuh hingga letih sementara kita tidak tahu apa-apa tentang pelabuhan yang kita tuju. Sedangkan peluit-peluit telah dibunyikan dan genderang waktu tidak pernah kita ubah.
Berikut ini sekelumit renungan yang patut kita baca, setidaknya sekali saja dalam hidup kita. Sebagai lentera pengingat dikegelapan, agar kita ingat kepada firman-Nya; "Demi masa! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian.."
FASE FASE KEHIDUPAN
Mari kita maknai hidup kita, agar ia bermakna
0-15 tahun,
Bermain di tepian pantai
Dunia ini adalah milik anak-anak, dan kita meminjamnya dari mereka. Begitu sebuah kutifan dari syair india kuno, yah benar saat kita diperjalankan di usia itu rasanya dunia begitu menyenangkan. Meski tidak semua anak menikmatinya, namun sejatinya demikian. Kita seperti sedang bermain pasir di tepi pantai.. tanpa sedikitpun sadar bahwa lautan dihadapan itu akan kita arungi.